Translate

Posted by : FaN Kamis, 16 Januari 2014

Pengertian

Sistem Koloid merupakan suatu bentuk campuran antara dua atau laebih zat yang bersifat homogennamun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm)


Macam-macam Koloid

Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat pendispersi dan zat terdispersinya. Diantaranya sebagai berikut:

  1. Aerosol
    yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan) sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat (contoh: asap dan debu dalam udara).
  2. Sol
    Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen, cat dan tinta).
  3. Emulsi
    Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu tidak saling melarutkan.
    (Contoh: santan, susu, mayonaise, dan minyak ikan).
  4. Buih
    Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya).
  5. Gel
    sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair. (Contoh: agar-agar, Lem). 

Sifat-sifat Koloid

  1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndal (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris.

    Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut.
  2. Gerak Brown
    ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).

    Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri.
  3. Adsorpsiialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel.
    Contoh:
    (i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
    (ii) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2.
  4. Muatan KoloidDikenal dua macam koloid, yaitu koloid bermuatan positif dan koloid bermuatan negatif.
  5. Koagulasi Koloid
    adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
    Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
  6. Koloid pelindung
    ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi.
  7. Dialisis
    ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah.
  8. Elektroforesisialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.



#Kimia #Koloid
Source: Wikipedia

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

adf.ly

Pages

Pengikut

Popular Post

Counter

Flag Counter

- Copyright © Serda © -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Fatih Nurrahmadi -